Pak, suara saya habis, terdengar lirih dari mas Syahrul setelah 2 hari mengikuti kemah Juara di Tinjomoyo. Padahal esok lusa harus mengikuti lomba Adzan di Trans Studio yang diadakan oleh Kemenag Kota Semarang.
Dengan sedikit khawatir, bersegera saya mengontak orangtua dari mas Syahrul untuk mengkondisikan minuman, supaya suara mas Syahrul segera kembali pulih. Hingga hari H, saya mendapati laporan kalau ibu mas Syahrul salah membuatkan minumannya. Cerita itu disampaikan dengan tawa dan senyum dari mas Syahrul.
Ujian mas Syahrul kali ini berbeda, dia harus menunggu cukup lama, karena lomba tidak dilaksanakan secara bersamaan, namun diurutkan sesuai cabang lombanya, dan lomba Adzan masuk urutan paling terakhir.
Dengan waktu yang cukup panjang ini, saya mencoba tidak menekan Syahrul, saya membiarkannya mengelilingi mall dan menaiki wahana yang ada, dan dengan bangganya dia berkata "semua sudah saya kelilingi pak", dengan wajah penuh senyum dan gembira. Saya telah 2 kali mendampingi mas Syahrul, potensi adzan bermula dari kakaknya yang mengajarinya adzan. Nadanya sangat baik, bahkan cengkoknya mirip betul dengan Misyari Rasyid yang kita sering dengar di salah satu stasiun tv.
Mulailah satu persatu peserta lomba adzan dipanggil, mas Syahrul mendapati nomor urut 4, dengan sigap dia maju ke atas panggung, dari bahan yang sudah mas Syahrul dan saya siapkan, diluar dugaan, mas Syahrul bisa membawakan variasi pada kalimat "hayya'alal falaah".
Alhamdulillaah, mas Syahrul meraih juara 2 pada kategori Adzan. Beberapa orangtua yang melihatnya ketika mas Syahrul maju ke atas panggung berkomentar "anaknya adzannya bagus banget pak, Masyaa Allaah".
Barakallah mas Syahrul, semoga prestasi yang diperoleh tidak membuat tinggi hati, seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk. Terima Kasih telah mengharumkan SD Juara Semarang. 😇
Kontributor : Syakir M Z
#SDJuaraSemarang
#RumahZakat
#SekolahJuara
#IndonesiaJuara
0 Komentar