Dokter Kecil

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kesadaran siswa tingkat SD/ MI tentang kesehatan, UPTD Puskesmas Tlogosari Wetan bekerja sama dengan SD Juara Semarang melaksanakan pelatihan dokter kecil untuk siswa kelas 4 dan 5. Siswa-siswi kelas 4 dan 5 berkumpul di ruang kelas 4 setelah melaksanakan kegiatan rutinnya yaitu sholat Dhuha.
Materi disampaikan mulai pukul 08.00 sampai selesai. Anisa Imadul, yang menjabat sebagai sanitanian, adalah pemateri pertama. Tiga puluh delapan siswa menerima materi UKS, dokter kecil, kesehatan pribadi, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan lingkungan, gizi, imunisasi, P3K, penanggulangan bencana dan terakhir NAPSA. Pemateri kedua, yaitu Novik Susanti, yang merupakan ahli epidemiologi, menyampaikan tentang perkembangan yang terjadi pada anak hingga menginjak usia dewasa.

Kegiatan ini penting karena anak di usia antara 12 sampai 15 perlu mengenal dirinya sendiri, terutama yang berkaitan dengan kesehatan, baik kesehatan pribadi maupun lingkungan. Anak di usia itu juga perlu mengidentifikasi dirinya sendiri berkaitan dengan perkembangan dirinya, mulai dari tanda-tanda masa puber sampai gejala yang bakal dihadapi, misalnya menstruasi untuk anak perempuan.

Selain itu, antisipasi terhadap bencana juga sangat penting diketahui anak. Negara Indonesia adalah negara yang rawan bencana alam. Mulai dari banjir, tanah longsor, gempa bumi, bahkan tsunami. Anak-anak perlu dikenalkan dan diimbau untuk peka terhadap lingkungan: bencana apa yang paling dekat dengan daerah mereka tinggal? Sehingga ketika terjadi bencana yang tidak diinginkan, mereka sudah siap menjaga diri mereka sendiri.
Dokter kecil merupakan agenda rurin dari puskesmas untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan. Kesehatan bisa diraih dari dua cara. Pertama adalah pencegahan. Kedua adalah pengobatan. Setelah mengetahui dan memahami masalah pengobatan ketika terjadi insiden, di akhir acara anak-anak diajak untuk bersama-sama mempraktekkan senam cuci tangan yang merupakan pencegahan dari segala bentuk penyakit yang bersumber dari tangan yang kotor. Anak-anak sangat antusias mengikuti kegiatan ini, hingga tidak sadar bahwa kegiatan itu berakhir seusai foto bersama di depan sekolahan. Wid.

0 Komentar