Farah, the next of Khadijah (Sang Pengusaha Wanita)



Namanya Farah. Dia pendiam, cuek, dulu ia sering menyendiri dan hanya suka berkutat dengan teman sebangkunya. Siswi berkulit putih ini, ketika TK sangat pemalu dan pendiam, sampai-sampai guru TK sering menyuruhnya untuk 
tampil agar punya keberanian. Alhamdulillah, keberaniannya ter-expose dan ter-explore di SD Juara Semarang.

Suatu ketika, ibunya (Bu Royani) titip sekotak pisang coklat (piscok) caramel untuk dijual dan ditawarkan ke teman-temannya. Iapun membawa ke sekolah dan ia menawarkan pada teman sebangkunya, Kesya. Kesya yang ceriwis namun suka membantu teman tidak hanya membeli piscok yang ditawarkan tapi juga membantu mempromosikan pada teman-teman lain. Bahkan Kesya juga punya feeling untuk melirik pasar potensial…ting…ting…kantor Guru, berdua, mereka tahu kalau para guru pada kelaparan selepas mengajar. Walhasil, piscok yang dibawa hari itu ludes diborong para guru.

Setelah beberapa hari berhasil menjajakan piscok caramel sampai ludes memberikan semangat dan ide orang tua Farah untuk menambah komoditi dagangan. Selanjutnya, selain membawa piscok caramel, Farah juga membawa es jus buah asli segar buatan ibunya

Meski  berat termos tempat es jus buah hampir setengah dari berat badannya, namun Farah tetap semangat dalam berjualan.

Saat ini, setiap bel istirahat berdentang, Farah berlari ke kantor untuk mengambil barang dagangannya dan menjajakan piscok caramel dan es jusnya, di teras kelas I.

Siswi yang hobinya belajar ini masih tetap cuek, namun sudah mau tampil lebih berani dan secara tidak langsung mampu membangkitkan jiwa entrepreneurship, tidak hanya bagi dirinya namun bagi teman-temannya. Karena kalau pas waktu berjualan tidak hanya Farah dan Kesya saja yang promosi, tapi ada relawan lain seperti Darin, Intan, Eka dan siswi-siswi lain yang membantu menjualkan piscok dan jusnya. Pantaslahjika kita juluki Farah sebagai the next of Khadijah.

Mari kita sambut hadirnya Khadijah-Khadijah baru abad ini dari rahim Sekolah Juara...

0 Komentar