“Tidak ada kata ‘sulit’ dalam KBM ketika gaya mengajar guru = gaya belajar anak” kata pak Munif Chatib (Bapak Multiple Intellegences Indonesia) dalam tiap ceramahnya yang memecahkan kebekuan paradigma bagaimana menciptakan KBM yang fun dan enjoyfull. Termasuk dalam belajar Matematika yang oleh sebagian siswa masih menjadi ‘momok’ dan bagi sebagian guru masih menjadi pelajaran yang ‘angker’.
Bu Metha benar-benar meresapi dan terus belajar mempraktekkan konsep yang ditularkan pak Munif. Tiap KBM yang diampunya selalu diupayakan mampu membuat siswa SD Juara Semarang senang dan antusias. “Matematika harus menjadi pelajaran favorit semua siswa” demikian tekadnya. Untuk memahamkan siswa kelas I SD Juara Semarang dalam hal bangun ruang, ia menyediakan kertas lebar yang sudah ditempeli gambar2 benda tiga dimensi dan menyediakan tulisan nama2 bangun ruang tadi yang dipotong2 dan dikumpulkan di kardus untuk diambil tiap siswa dan ditempel di gambar yang sesuai. Dengan begitu secara tidak langsung siswa belajar mengidentifikasi bangun ruang dan memahami contoh benda bangun ruang. Siswa yang bergaya ‘kinestetik’pun terpuaskan hasrat geraknya. Satu cara yang cerdas, tepat sekaligus menarik.
Kesungguhan dalam membantu siswa belajar matematika dibuktikan bu Metha dengan kesanggupannya memberikan tambahan pelajaran matematika tiap hari senin setelah jam terakhir berbarengan dengan jam ekskull. Harapannya, lambat laun semua siswa SD Juara Semarang akan terbebas dari ‘momok’ terhadap matematika.
<blink>Guru Indonesia...ayo tunjukkan kualitasmu...majukan bangsamu...S E M A N G A T!
0 Komentar